i'm in process to be success

i'm in process to be success

Senin, 11 Maret 2013

Kajian Sosiologi Puisi Bayi Lahir Bulan mei 1998 karya Taufik Ismail



v  TEORI SOSIOLOGI SASTRA
Menurut Wikipedia Indonesia, Sosiologi berasal dari kata sos (Yunani) yang berarti bersama, bersatu, kawan, teman, sedangkan logi (logos) berarti sabda, perkataan, perumpamaan. Sastra berasal dari akar kata sas (Sansekerta) yang berarti mengarahkan, mengajarkan, memberi petunjuk dan instruksi. Tra berarti alat, sarana.
Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Seperti halnya sosiologi, sastra juga berurusan dengan manusia dalam masyarakat sebagai usaha manusia untuk menyesuaikan diri dan usahanya untuk mengubah masyarakat. Maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi dan sastra mempunyai objek yang sama yaitu manusia dan masyarakat.
Menurut Wellek dan Warren dalam buku Djoko Damono tahun 2002, klasifikasi sosiologi sastra adalah :
1.      Sosiologi pengarang yang mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra.
2.      Sosiologi karya sastra yang mempermasalahkan karya itu sendiri. Yang menjadi pokok penelaahan adalah apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya.
3.      Sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Sastra ditulis untuk dibaca dan karya sastra tersebut memberikan implikasi terhadap sosial kemasyarakatan.







v  PUISI
Bayi Lahir Bulan Mei 1998
                                                                                                Taufiq Ismail

Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta


Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing


Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya.

                                    (Sumber : Malu (aku) jadi orang Indonesia)

v  PENERAPAN KAJIAN SOSIOLOGI
1.      Sosiologi Berdasarkan Pengarang (Taufiq Ismail)
Sosiologi berdasarkan pengarang sangat mempengaruhi suatu karya sastra yang dihasilkan. Setiap pengarang akan menghasilkan karya yang berbeda-beda tergantung dari status sosial pengarang, ideologi, usia, zaman, lingkungan tempat tinggal, dan juga lingkungan pergaulan.
Menurut Wellek dan Warren (1990:1 12), biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga meluas ke lingkungan tempat tinggal dan berasal. Dalam hal ini, informasi tentang latar belakang keluarga, atau posisi ekonomi pengarang akan memiliki peran dalam pengungkapan masalah sosiologi pengarang.
  Taufiq Ismail tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan, ia sudah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA dan semasa kuliah ia aktif sebagai aktivis. Puisi-puisi Taufiq Ismail berisi tentang semangat juang para pemuda untuk memperjuangkan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam puisi-puisinya, Taufik Ismail selalu mencuatkan kritik-kritik sosial, politik, hukum, dan ekonomi.
Taufiq Ismail dikenal sebagai pelopor angkatan ’66 yang menyuarakan kritik sosial melalui puisi. Pada tahun 1998, adanya aksi demonstrasi mahasiswa, Taufiq Ismail kembali hadir dengan puisi-puisi yang bernada kritikan keras terhadap kehidupan sosial.

2.      Sosiologi  Karya Sastra yang Mempermasalahkan Karya Itu Sendiri
Menurut Wellek dan Warren (1990:122) yang menjadi pokok penelaahannya atau apa yang tersirat dalam karya sastra dan apa yang menjadi tujuannya, pendekatan yang umum dilakukan sosiologi ini adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial sebagai potret kenyataan sosial.
Sosiologi Puisi Bayi Lahir Bulan Mei 1998 ini tertulis tahun “1998” berkaitan dengan tragedi Trisakti 12 Mei 1998.
Penggunaan kata Belum kering darah dan air ketubannya / Langsung dia memikul hutang di bahunya / Rupiah sepuluh juta.” Kata-kata tersebut menceritakan tentang kondisi krisis finansial asia pada Mei 1998 yang menyebabkan pemberontakan besar-besaran di beberapa kota di Indonesia khususnya di jakarta, pemberontakan yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Trisakti.

3.      Sosiologi Sastra yang Mempermasalahkan Pembaca dan Pengaruh Sosial Karya Sastra
Saat pembaca melihat judul yang terdapat Mei 1998 sudah pasti langsung mengetahui maksud isi dari puisi ini. Karena tragedi Mei 1998 ini sangat bersejarah bagi Indonesia dan hampir setiap generasi mengetahui karena selalu di bahas di pelajaran sejarah Indonesia.
Pengaruh sosial dari Puisi Bayi Lahir Bulan Mei 1998 ini bagi penyair, merasa prihatin kepada generasi muda yang akan memikul beban negaranya. Terlebih pada bayi yang baru lahir pada bulan dan tahun itu, bayi itu lahir dan harus menanggung beban ekonomi. Krisis finansial yang terjadi pada tahun itu menyulitkan para orang tua mengurusi anak-anak yang kebutuhannya lebih.
              

2 komentar: