v PENDEKATAN KOMUNIKATIF
Ø PENGERTIAN
a.
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang
dilandasi oleh pemikiran bahwa kemampuan menggunakan Bahasa dalam komunikasi
merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran Bahasa (Zuchdi, 1997).
b.
Menurut Dell Hymes, pendekatan komunikatif merupakan
Penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan
dan memahami bahasa secara wajar dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi
dan dalam hubungannya dengan konteks sosial.
c.
Pendekatan yang mendasarkan pandangannya terhadap
penggunaan bahasa sehari-hari secara nyata (M. Soenardi Dwiwandono, 1996).
Maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
membuat kemampuan untuk berkomunikasi sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan
mengembangkan prosedur-prosedur bagi empat keterampilan berbahasa, yang
mencakup menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dan mengakui saling
ketergantungan bahasa dan komunikasi, dan bahasa yang dimaksud dalam konteks
ini tentu saja bahasa Indonesia.
Ø PRINSIP -
PRINSIP
1.
Pragmatik, struktur dan kosakata tidak
disajikan sebagai pokok bahasan yang berdiri sendiri, karena kosa kata,
pragmatik dan struktur telah tercakup dalam pengajaran keempat keterampilan
pembelajaran bahasa tersebut.
2.
Pembelajaran bahasa untuk melatih kepekaan
siswa maksudnya, siswa tidak hanya diinformasikan secara lugas atau langsung
tetapi harus mampu juga memahami informasi yang disampaikan secara tersirat.
3.
Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa, bernalar dan memperluas wawasan juga mengembangkan kemampuan
menghayati keindahan karya sastra, misalnya membaca puisi, menyanyi, bercerita
dan bermain drama.
4.
Pembelajaran bahasa juga diarahkan untuk
membekali siswa menguasai bahasa lisan dan tulis, misalnya mengungkapkan
informasi secara lisan maupun tulis.
Ø STRATEGI
Strategi belajar-mengajar dalam pendekatan
komunikatif didasarkan pada cara belajar siswa aktif, yang sekarang dikenal
dengan istilah Student Centered Learning (SCL). Cara belajar aktif
merupakan perkembangan dari teori Dewey Learning by Doing (1854—1952)
(lihat Pannen, dkk.2001:42).
Dewey sangat
tidak setuju dengan rote learning ‘belajar dengan menghafal’. Dewey
menerapkan prinsip-prinsip learning by doing, yaitu siswa perlu
terlibat dalam proses belajar secara spontan/ siswa terlibat secara aktif dalam
proses belajar-mengajar.
Ø PENERAPAN
a. Tujuan
pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan pelajar untuk berkomunikasi
secara langsung dengan menggunakan bahasa target dalam konteks komunikasi yang
sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata (real).
b. Hal yang mendasar dari pendekatan komunikatif
ini adalah kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang dipelajari dan
keterkaitan bentuk, ragam, dan makna bahasa dengan situasi dan konteks
berbahasa itu.
c. Dalam proses belajar-mengajar siswa bertindak
sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktivitas komunikasi yang
sesungguhnya, sedangkan pengajar memprakarsai dan merancang berbagai pola
interaksi antarsiswa,dan berperan sebagai fasilitator.
d. Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh
kegiatan–kegiatan komunikasi, bukan latihan-latihan manipulatif dan
peniruan-peniruan tanpa makna.
e. Materi yang disajikan bervariasi,
tidak hanya mengandalkan buku teks, tetapi lebih ditekankan pada bahan-bahan
otentik (berita koran, menu, iklan, dan sebagainya). Dari bahan-bahan tersebut,
pemerolehan bahasa pelajar diharapkan meliputi bentuk, makna, fungsi, dan
konteks sosial.
f. Penggunaan bahasa pertama dalam
kelas tidak dilarang sama sekali, tetapi alangkah baiknya dikurangi.
g. Dalam pendekatan komunikatif, kesiapan siswa ditoleransi untuk mendorong
keberanian berkomunikasi.
h. Evaluasi dalam pendekatan komunikatif
ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata, bukan pada
penguasaan struktur bahasa atau gramatika.
Prosedur-prosedur
pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif lebih bersifat evolusioner
daripada revolusioner. Adapun garis kegiatan pembelajaran yang ditawarkan
mereka adalah :
a. penyajian dilog singkat,
b. pelatihan
lisan dialog yang disajikan,
c. penyajian tanya jawab,
d. penelaah
dan pengkajian,
e. penarikan
simpulan,
f. aktivitas
interpretatif,
g. aktivitas
produksi lisan,
h. pemberian
tugas,
i.
pelaksanaan evaluasi.
v PENDEKATAN INTEGRATIF
Ø PENGERTIAN
Pendekatan Integratif dapat dimaknakan sebagai
pendekatan yang menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.
Integratif terbagi menjadi interbidang studi dan
antarbidang studi. Interbidang studi artinya beberapa aspek dalam satu bidang
studi diintegrasikan. Misalnya, mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara
dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca. Materi
kebahasaan diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Integratif antarbidang
studi merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya,
bahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya.
Ø PRINSIP –
PRINSIP
Dua prinsip
melandasi pembelajaran integratif. Pertama, pembelajaran berpusat pada makna,
maksudnya pengalaman pembelajaran berbahasa baik secara lisan maupun tulisan
harus bermakna dan bertujuan fungsional, dan nyata atau realistik. Kedua,
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Artinya dalam komponen perencanaan
pengajaran harus mem-perhatikan keberadaan dan latar belakang budaya siswa
(Rigg, 1991:526).
Ø STRATEGI
1. Pembelajaran kosakata dan struktur harus selalu
dikemas dalam konteks pemakaian yang sesungguhnya,
2. Setiap
aspek bahasa diajarkan dalam payung tema tertentu,
3. Dengan
mengacu pada tema, pembelajaran bahasa Indonesia sebenarnya dapat
diintegrasikan dengan bidang studi (lintas bidang studi).
Ø PENERAPAN
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, integratif
interbidang studi lebih banyak digunakan. Saat mengajarkan kalimat, guru tidak
secara langsung menyodorkan materi kalimat ke siswa tetapi diawali dengan
membaca atau yang lainnya. Perpindahannya diatur secara tipis. Bahkan, guru
yang pandai mengintegrasikan penyampaian materi dapat menyebabkan siswa tidak
merasakan perpindahan materi. Integratif sangat diharapkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi
dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-pisahkan. Materi ajar
justru merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara menarik.
Sumber :
Muchyidin, A.S. et al. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.
Ibrahim, R. et al. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.
Maaf mbak, mau tanya untuk pendekatan integratif judul buku referensinya apa ya? Saya mau beli bukunya.. Tks
BalasHapus