DONAT
TELA BERBASIS SINGKONG UPAYA MENGUBAH MAKANAN RAKYAT BIASA MENJADI MAKANAN
SEMUA UMAT
I.
RINGKASAN
Singkong dikenal dengan ketela
pohon atau ubi kayu adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Memiliki nama
latin Manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang
dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung
dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau
kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di
lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap
akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi
singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin
protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena
mengandung asam amino metionin.
Kita telah mengenal singkong
dalam keadaan sehari-hari sebagai salah satu sumber karbohidrat walaupun tidak
digunakan sebagai sumber karbohidrat utama seperti nasi, namun kita dapat
menikmati singkong dengan berbagai variasi makanan yang inovatif. (FAO, June
2003 cassava market assessment, 2003)
II.
PENDAHULUAN
Pada saat ini, orang hanya tahu
singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk
menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan
untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. Umbi akar singkong
banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada
pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam
sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per
kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang
rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat
diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung
tapioka.
Sebenarnya singkong sudah lama
dikenal oleh masyarakat, tetapi masyarakat kurang tahu kandungan yang ada pada
singkong tersebut. Khasiat singkong bagi kesehatan tubuh selain mengandung
karbohidrat, kalori, protein, juga dapat mengobati berbagai penyakit. Produksi
singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika
Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah
Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah
sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari
Brasil.
Dari hasil penelitian, singkong dalam
100 gram mengandung 121 kalori dibanding nasi 178 kalori dan gandum 248 kalori.
Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi
tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya.
Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di
dalam darah, sehingga mengkonsumsi singkong dapat membantu kegiatan diet
kalori. Selain itu, gizi singkong 206 gram berkadar protein sebanyak 2,8 g, 122.94
g air, 0.58 g total lemak, 78.4 g
karbohidrat, 33 mg kalsium dibandingkan dengan nasi yang mengandung karbohidrat
mendominasinya sampai 79 g. Selebihnya gula 0,12 g, lemak 0,66 g, protein 7,13 g, dan air 11,62 g. Singkong pun mengandung
beberapa vitamin seperti vitamin C, vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A,
vitamin E, dan vitamin K. Singkong mengandung serat yang tinggi dibanding nasi. Kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai
gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah
buang air besar hingga yang berat seperti kanker. Berbagai penelitian
membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus. Maka, kandungan
singkong jauh lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan bahwa
singkong adalah makanan pengganti nasi di masa depan. (http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134)
Selain untuk bahan makanan, singkong juga bisa dijadikan donat, karena singkong
memiliki banyak kandungan yang bermanfaat. Dengan dibuat donat singkong, bisa
menimbulkan variasi baru, sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi donat
singkong dan pembuatannya juga tidak mengandung bahan pengawet dan bahan kimia
lainnya. Pembuatannya juga diproses secara higienis dengan menggunakan minyak
sekali pakai dan memberikan keuntungan bagi para petani singkong sehingga
populasi singkong dan pemanfaatan singkong tetap berkembang dengan baik dan
tidak terbuang percuma karena umbi singkong tidak
tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan
ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Dengan pembuatan donat singkong ini, maka semakin
banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat pengangguran. Karena kita
tahu pada
Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang jika dibandingkan
dengan keadaan Agustus 2009 lalu, atau turun sekitar 670 ribu orang jika
dibandingkan Februari tahun lalu. (Badan Pusat Statistik)
Solusi yang
Ditawarkan
Singkong merupakan jenis makanan umbi-umbian yang
dikenal sebagai makanan rakyat menengah ke bawah, apalagi untuk zaman sekarang
minat terhadap makanan berbasis singkong sudah sangat kurang karena sudah
banyak variasi makanan yang inovatif dan lebih modern. Maka saya menghadirkan
makanan berbasis singkong berbentuk donat sebagai variasi baru dalam menyantap
singkong. Selain harga singkong sebagai bahan dasarnya murah, rasanya pun tidak
kalah lezat dibanding donat-donat lainnya. Dan yang paling penting, ternyata
singkong memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah satunya untuk membantu
proses diet. Sehingga singkong tidak lagi dikenal dengan makanan rakyat
kalangan bawah, tetapi menjadi makanan modern semua umat.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan solusi dari
penanaman singkong yang ada selama ini, yaitu dengan cara melestarikan dan
melindungi singkong dari kepunahan. Selain itu, saya ingin memberikan masukan
singkong ini dijadikan donat untuk menambah peminat para pengkonsumsi singkong.
Singkong merupakan ketela pohon yang banyak mengadung vitamin B1 Thiamin, Vitamin
B2 Riboflavin, Vitamin B3 Niacin, Vitamin B5 Pantothenic Acid, Vitamin C dalam
jumlah besar , Karbohidrat dengan jumlah yang bagus, kaya vitamin
yang dapat menjaga kekebalan tubuh, melindungi dari radikal bebas, Menurunkan
Resiko dari beberapa Kanker. Rendah kalori bagus untuk menurunkan berat
badan, berserat tinggi membantu pencernaan, mudah memasaknya dan mudah dicerna.
( Anonimus, 2011)
III.
TELAAH
PUSTAKA
1.
Pengertian
Singkong
Singkong
dikenal dengan ketela pohon atau ubi kayu adalah pohon tahunan tropika dan
subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.
Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya
sebagai sayuran. Memiliki nama latin Manihot utilissima. Merupakan umbi
atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan
panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan.
2.
Klasifikasi
Singkong
Sebagai
penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Umbi
singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa
daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi
kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame
kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain.
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu secara
ilmiah mempunyai klasifikasi:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot esculenta
3.
Cara
Pengolahan Singkong untuk Donat Singkong
Kita harus bisa memilih singkong
yang baik dan segar untuk dijadikan bahan pangan khususnya untuk membuat donat
singkong, karena umbi singkong tidak tahan simpan
meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan
keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Jika pengolahan singkong
tidak benar, mungkin menyebabkan timbulnya penyakit yang disebut Konzo (meski
jarang ditemukan). Konzo atau Mantakassa merupakan
penyakit lumpuh epidemi biasanya disebabkan oleh proses pengolahan yang tidak
cukup pada Singkong pahit.
Rasa dari singkong pun
ada yang sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun
glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang
rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang
masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis
singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar
racunnya.
IV.
ANALISIS DAN
SINTESIS
1.
Analisis
Berdasarkan
pustaka yang telah dikumpulkan didapatkan data bahwa pemanfaatan singkong
sebagi donat sangatlah baik untuk dikonsumsi. Berdasarkan pakar tanaman obat,
Prof Hembing Wijayakusuma menyatakan bahwa Umbi singkong memiliki kandungan
kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan
C, dan amilum.
Selain
sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di
antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri,
rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina. Efek farmakologis dari
singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor.
2.
Sintesis
Pemanfaatan Singkong Untuk Dijadikan Donat
Donat
singkong yang paling efektif adalah tetap melakukan pemeliharaan terhadap
singkong, mulai dari pemilihan singkong yang baik sampai cara pengolahan singkong.
Jika selama ini masyarakat hanya tahu donat itu dibuat dari tepung terigu lalu
di fermentasikan menggunakan ragi, atau kentang juga dapat dijadikan donat, sekaranglah saatnya untuk mengetahui bahwa
singkong juga bisa dijadikan donat. Untuk pembuatan donat singkong sendiri
pilih singkong yang tidak terlalu tua agar singkong empuk dan tidak berserat
dan agar mendapat tekstur donat yang empuk dan berserat halus, lakukan proses
fermentasi 3 kali.
Observasi Terhadap Singkong
Singkong sangat mempunyai peran
penting dalam pembuatan donat ini karena singkong memiliki tekstur dan bentuk-bentuk
yang sesuai dengan karakter pembuatan donat. Kita telah mengenal singkong dalam
kehidupan sehari-hari sebagai bahan makanan meskipun tidak sepopuler makanan lainnya.
Hal itu disebabkan karena masih banyak masyarakat enggan mengkonsumsi singkong
karena beranggapan bahwa singkong hanyalah makanan rakyat menengah ke bawah
yang tidak dapan membeli nasi untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Singkong adalah tanaman
umbi-umbian yang sudah dikenal masyarakat sejak dahulu sebagai salah satu
sumber karbohidrat selain nasi dan kentang. Namun kehadiran dan produksi
singkong di zaman sekarang sudah sangat langka karena tergeser oleh makanan-
makanan lain yang lebih modern dengan inovasi-inovasi yang menarik minat.
Selain itu, masyarakat mempunyai anggapan bahwa singkong hanya makanan
masyarakat tingkat bawah. Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan,
dapat disimpulkan bahwa singkong mempunyai banyak kandungan yang bergizi dan
bermanfaat serta dapat di olah menjadi makanan yang modern dan menghilangkan
anggapan bahwa singkong hanya untuk rakyat kecil.
2.
Saran
Kita harus melestarikan
dan memanfaatkan apa yang di alam sekitar kita dengan cara-cara kreatif dan
inovatif agar kekayaan tersebut tidak terlantar dan terbuang percuma.
Berinovasi dengan menciptakan sesuatu yang baru dan masih jarang orang
mengetahui serta memanfaatkan singkong dapat membantu perekonomian anda dan
perekonomian petani singkong.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimus. 2011. Kandungan gizi singkong.
Blogwordpress.com
Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia
Bebas
Duddy 2011, Manfaat singkong : Blog
at Wordpress.com/laki-laki biasa
http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134
FAO, June 2003 cassava market
assessment
Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996).
"Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous
Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar