Sekolah
adalah salah satu lembaga pendidikan. Sekolah identik dengan sebuah bangunan
yang terdiri dari lapangan, beberapa ruang kelas, ruang perpustakaan, dan
laboratorium. Sedangkan pendidikan identik dengan seorang guru dengan wajah
tegas mengahadapi murid-murid yang duduk manis dengan tangan diatas meja
memakai baju putih yang rapi. Bagi sebagian orang, sekolah dan pendidikan
adalah suatu kesatuan yang identik dengan peraturan-peraturan dan
batasan-batasan di dalamnya. Namun, kini anggapan tersebut dapat di hapuskan
dengan adanya sekolah alam.
Apakah sekolah alam itu? Sekolah
alam adalah lembaga pendidikan yang termasuk baru di Indonesia. Sekolah yang
tak hanya dilengkapi laboratorium dan perangkat komputer, tetapi sekolah yang
ditata menjadi bagian dari alam terbuka. Ruang-ruang yang terbuat dari saung
daun kelapa injuk, pohon-pohon rindang tumbuh di hampir seluruh sudut sekolah,
lengkap dengan berbagai sarana eksplorasi seperti rumah pohon, climbing,
lapangan bola, dan flying fox.
Pendidikan di sekolah alam berjalan
dengan sebutan belajar sambil bermain. Seperti bermain outbound, bercocok
tanam, beternak, belajar mencuci baju, bermain sepak bola, menggambar, bahkan
berwiraswasta. Walaupun tampak kotor, anak-anaka terlihat senang. Mereka bukan
hanya bermain, melainkan bersekolah. Cara belajarnya berbeda dengan sekolah
umum, anak-anak coba didekatkan dengan alam. Suasana dan sarana sekolah alam
memang dirancang untuk meningkatkan kecerdasan natural anak.
Sekolah alam didirikan pertama kali
di Indonesia pada tahun 1997 yang merupakan gagasan dari seorang mantan staf
ahli Mentri Negara BUMN, yaitu Lendo Novo. Ir. Lendo Novo adalah alumni tekhnik
perminyakan Institut Tekhnologi Bandung (ITB). Sejak tahun 1992, Lendo
merancang konsep sekolah alam agar murid-murid bisa belajar sambil bermain.
Pada tahun 1997, barulah beliau bisa mewujudkan konsepnya tersebut dan
mendirikan Sekolah Alam, yaitu di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Sekolah alam memiliki banyak manfaat
yang tak kalah dengan pendidikan biasa. Sesuai dengan Landasan Filosofis
Pendidikan, dalam karakteristik landasan filosofi pendidikan dikatakan berisi
normatif dan preskriptif sebab landasan filosofi pendidikan berisi tentang
konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan yang
disarankan oleh filsuf tertentu untuk dijadikan titik tolak dalam rangka
praktek pendidikan atau studi pendidikan. Pada sekolah alam terdapat
konsep-konsep pendidikan yang dicita-citakan, yaitu pendidikan dengan cara
menyenangkan yang membuat peserta didik senang dan tidak stres dalam menghadapi
pelajaran, anak-anak di sekolah alam akan mengerti materi yang disajikan tanpa
merasa bosan, karena metode belajar sambil bermain adalah ciri khas dari
sekolah alam. Sekolah yang menghasilkan anak didik yang kreatif, memiliki jiwa
kepemimpinan, intelektual yang cerdas, serta anak didik yang mensyukuri ciptaan
Tuhan.
Sesuai dengan Landasan Psikologis
Pendidikan yang mempunyai pengertian kajian tentang aspek-aspek psikologis yang
dapat menjadi dasar pemahaman bagi calon pendidik untuk mengenali, menghayati
dan mengaplikasikan konsep-konsep perkembangan psikologis dari peserta didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal psikologis, sekolah alam
berbeda dengan sekollah biasa yang menggunakan metode belajar di dalam kelas
yang membuat peserta didik bosan. Di sekolah alam metode belajar lebih banyak
di alam terbuka dan menggunakan metode
pembelajaran aktif atau action learning dimana anak belajar dari pengalamannya,
dengan mengalami atau praktek langsung, siswa diharapkan akan lebih semangat
belajar, tidak bosan, dan lebih aktif.
Sekolah alam berusaha menciptakan suasana belajar yng menyenangkan,
dimana suasana belajar tidak menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa
hangat, dan mementingkan siswa tidak berfokus pada buku-buku pelajaran tetapi
mengalami langsung lewat percobaan atau observasi.
Sedangkan sesuai dengan Landasan
Yuridis Pendidikan Nasional Indonesia khusunya pada Definisi Pendidikan yaitu
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sesuai definisi pendidikan tersebut,
sekolah alam mampu menciptakan apa yang ingin diwujudkan. Misalnya peserta
didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan tercipta dengan mengajarkan pada
peserta didik bahwa segala yang ada di alam semesta adalah ciptaan Tuhan YME,
dan peserta didik dapat melihat langsung pada saat pembelajaran di alam.
Menciptakan kepribadian yang cerdas dan bertanggung jawab dapat diciptakan pada
saat peserta didik belajar menanam padi, peserta didik mendapat tanggung jawab
untuk merawat padi sampai menjadi beras untuk dijadikan nasi. Keterampilan
tercipta dengan adanya pelajaran kewirausahaan, peserta didik belajar untuk
membuat suatu benda dari bahan baku alam seperti membuat golek dari daun
singkong, sehingga mempunyai fungsi dan mempunyai nilai jual.
Maka jelaslah bahwa sekolah alam
adalah inovasi pendidikan di Indonesia. Sekolah yang menggunakan proses belajar
mengajar dengat sangat menyenangkan. Di beberapa sekolah alam di Indonesia,
murid-murid justru senang bersekolah sehingga mereka tak menunggu-nunggu waktu
pulang seperti yang biasanya terjadi pada sekolah biasa. Di sekolah alam,
justru para murid ingin agar esok pagi segera menjelang agar bisa bersekolah
lagi. Sekolah alam dapat menjadi solusi bagi peserta didik yang terlalu aktif
atau tibak bisa diam di satu tempat dan cepat merasa bosan.
Referensi akses dimana yah?
BalasHapus