i'm in process to be success

i'm in process to be success

Selasa, 04 September 2012

PKM-GT


DONAT TELA BERBASIS SINGKONG UPAYA MENGUBAH MAKANAN RAKYAT BIASA MENJADI MAKANAN SEMUA UMAT



I.                   RINGKASAN

Singkong dikenal dengan ketela pohon atau ubi kayu adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Memiliki nama latin Manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Kita telah mengenal singkong dalam keadaan sehari-hari sebagai salah satu sumber karbohidrat walaupun tidak digunakan sebagai sumber karbohidrat utama seperti nasi, namun kita dapat menikmati singkong dengan berbagai variasi makanan yang inovatif. (FAO, June 2003 cassava market assessment, 2003)







II.                PENDAHULUAN

Pada saat ini, orang hanya tahu singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Sebenarnya singkong sudah lama dikenal oleh masyarakat, tetapi masyarakat kurang tahu kandungan yang ada pada singkong tersebut. Khasiat singkong bagi kesehatan tubuh selain mengandung karbohidrat, kalori, protein, juga dapat mengobati berbagai penyakit. Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil.
Dari hasil penelitian, singkong dalam 100 gram mengandung 121 kalori dibanding nasi 178 kalori dan gandum 248 kalori. Kandungan energi atau kalori yang terlalu tinggi dalam padi-padian menjadi tidak sehat jika tidak diimbangi dengan olahraga atau aktvitas fisik lainnya. Kalori yang menumpuk bisa memicu kegemukan maupun peningkatan kadar gula di dalam darah, sehingga mengkonsumsi singkong dapat membantu kegiatan diet kalori. Selain itu, gizi singkong 206 gram berkadar protein sebanyak 2,8 g, 122.94 g air,  0.58 g total lemak, 78.4 g karbohidrat, 33 mg kalsium dibandingkan dengan nasi yang mengandung karbohidrat mendominasinya sampai 79 g. Selebihnya gula 0,12 g, lemak 0,66 g,  protein 7,13 g,  dan air 11,62 g. Singkong pun mengandung beberapa vitamin seperti vitamin C, vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, dan vitamin K. Singkong mengandung serat yang tinggi dibanding nasi.  Kekurangan serat bisa menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan mulai dari yang paling ringan seperti susah buang air besar hingga yang berat seperti kanker. Berbagai penelitian membuktikan, kurang serat bisa meningkatkan risiko kanker usus. Maka, kandungan singkong jauh lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan bahwa singkong adalah makanan pengganti nasi di masa depan. (http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134)
Selain untuk bahan makanan, singkong  juga bisa dijadikan donat, karena singkong memiliki banyak kandungan yang bermanfaat. Dengan dibuat donat singkong, bisa menimbulkan variasi baru, sehingga masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi donat singkong dan pembuatannya juga tidak mengandung bahan pengawet dan bahan kimia lainnya. Pembuatannya juga diproses secara higienis dengan menggunakan minyak sekali pakai dan memberikan keuntungan bagi para petani singkong sehingga populasi singkong dan pemanfaatan singkong tetap berkembang dengan baik dan tidak terbuang percuma karena umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Dengan pembuatan donat singkong ini, maka semakin banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat pengangguran. Karena kita tahu pada Februari 2010 mengalami penurunan sekitar 370 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009 lalu, atau turun sekitar 670 ribu orang jika dibandingkan Februari tahun lalu. (Badan Pusat Statistik)








Solusi yang Ditawarkan
Singkong merupakan jenis makanan umbi-umbian yang dikenal sebagai makanan rakyat menengah ke bawah, apalagi untuk zaman sekarang minat terhadap makanan berbasis singkong sudah sangat kurang karena sudah banyak variasi makanan yang inovatif dan lebih modern. Maka saya menghadirkan makanan berbasis singkong berbentuk donat sebagai variasi baru dalam menyantap singkong. Selain harga singkong sebagai bahan dasarnya murah, rasanya pun tidak kalah lezat dibanding donat-donat lainnya. Dan yang paling penting, ternyata singkong memiliki banyak manfaat untuk kesehatan salah satunya untuk membantu proses diet. Sehingga singkong tidak lagi dikenal dengan makanan rakyat kalangan bawah, tetapi menjadi makanan modern semua umat.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan solusi dari penanaman singkong yang ada selama ini, yaitu dengan cara melestarikan dan melindungi singkong dari kepunahan. Selain itu, saya ingin memberikan masukan singkong ini dijadikan donat untuk menambah peminat para pengkonsumsi singkong. Singkong merupakan ketela pohon yang banyak mengadung vitamin B1 Thiamin, Vitamin B2 Riboflavin, Vitamin B3 Niacin, Vitamin B5 Pantothenic Acid, Vitamin C dalam jumlah besar , Karbohidrat dengan jumlah yang bagus, kaya vitamin yang dapat menjaga kekebalan tubuh, melindungi dari radikal bebas, Menurunkan Resiko dari beberapa Kanker. Rendah kalori bagus untuk menurunkan berat badan, berserat tinggi membantu pencernaan, mudah memasaknya dan mudah dicerna. ( Anonimus, 2011)






III.             TELAAH PUSTAKA

1.        Pengertian Singkong
Singkong dikenal dengan ketela pohon atau ubi kayu adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Memiliki nama latin Manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.

2.        Klasifikasi Singkong
Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain.
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu secara ilmiah mempunyai klasifikasi:
Kerajaan   : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo         : Malpighiales
Famili       : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa     : Manihoteae
Genus       : Manihot
Spesies     : Manihot esculenta



3.        Cara Pengolahan Singkong untuk Donat Singkong

Kita harus bisa memilih singkong yang baik dan segar untuk dijadikan bahan pangan khususnya untuk membuat donat singkong, karena umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

Jika pengolahan singkong tidak benar, mungkin menyebabkan timbulnya penyakit yang disebut Konzo (meski jarang ditemukan). Konzo atau Mantakassa merupakan penyakit lumpuh epidemi biasanya disebabkan oleh proses pengolahan yang tidak cukup pada Singkong pahit.

Rasa dari singkong pun ada yang sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.










IV.             ANALISIS DAN SINTESIS

1.        Analisis
Berdasarkan pustaka yang telah dikumpulkan didapatkan data bahwa pemanfaatan singkong sebagi donat sangatlah baik untuk dikonsumsi. Berdasarkan pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma menyatakan bahwa Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum.
Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina. Efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor.

2.        Sintesis
Pemanfaatan Singkong Untuk Dijadikan Donat
Donat singkong yang paling efektif adalah tetap melakukan pemeliharaan terhadap singkong, mulai dari pemilihan singkong yang baik sampai cara pengolahan singkong. Jika selama ini masyarakat hanya tahu donat itu dibuat dari tepung terigu lalu di fermentasikan menggunakan ragi, atau kentang juga dapat dijadikan donat,  sekaranglah saatnya untuk mengetahui bahwa singkong juga bisa dijadikan donat. Untuk pembuatan donat singkong sendiri pilih singkong yang tidak terlalu tua agar singkong empuk dan tidak berserat dan agar mendapat tekstur donat yang empuk dan berserat halus, lakukan proses fermentasi 3 kali.




Observasi Terhadap Singkong
Singkong sangat mempunyai peran penting dalam pembuatan donat ini karena singkong memiliki tekstur dan bentuk-bentuk yang sesuai dengan karakter pembuatan donat. Kita telah mengenal singkong dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan makanan meskipun tidak sepopuler makanan lainnya. Hal itu disebabkan karena masih banyak masyarakat enggan mengkonsumsi singkong karena beranggapan bahwa singkong hanyalah makanan rakyat menengah ke bawah yang tidak dapan membeli nasi untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.

















V.                KESIMPULAN DAN SARAN


1.        Kesimpulan
Singkong adalah tanaman umbi-umbian yang sudah dikenal masyarakat sejak dahulu sebagai salah satu sumber karbohidrat selain nasi dan kentang. Namun kehadiran dan produksi singkong di zaman sekarang sudah sangat langka karena tergeser oleh makanan- makanan lain yang lebih modern dengan inovasi-inovasi yang menarik minat. Selain itu, masyarakat mempunyai anggapan bahwa singkong hanya makanan masyarakat tingkat bawah. Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa singkong mempunyai banyak kandungan yang bergizi dan bermanfaat serta dapat di olah menjadi makanan yang modern dan menghilangkan anggapan bahwa singkong hanya untuk rakyat kecil.

2.        Saran
Kita harus melestarikan dan memanfaatkan apa yang di alam sekitar kita dengan cara-cara kreatif dan inovatif agar kekayaan tersebut tidak terlantar dan terbuang percuma. Berinovasi dengan menciptakan sesuatu yang baru dan masih jarang orang mengetahui serta memanfaatkan singkong dapat membantu perekonomian anda dan perekonomian petani singkong.














DAFTAR PUSTAKA


Anonimus. 2011. Kandungan gizi singkong. Blogwordpress.com

Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Duddy 2011, Manfaat singkong : Blog at Wordpress.com/laki-laki biasa

http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134

FAO, June 2003 cassava market assessment

Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar